Karakteristik
utama kapal:
- Harus mengapung dengan posisi tegak yang stabil
- Melaju dengan kecepatan yang cukup
- Mampu melakukan manuver dilautan maupun di perairan terbatas
- Mampu bertahan terhadap cuaca extreme dan wave impact
• Contoh kapal
di samudera
Beberapa aspek yang penting untuk performansi
suatu kapal di perairan laut tergantung dari permintaan operator kapal namun
ada beberapa item secara umum yang harus di investigasi saat kapal harus laik
laut diantaranya sebagai berikut :
• Excessive motion/gerakan yang tak di
inginkan yang dapat mengganggu stabilitas dan menyebabkan ketidaknyaman ABK dan
penumpang
• Tegangan tambah yang diakibatkan impak
gelombang dan ship bending
• Inertial force yang menyebabkan kerusakan
peralatan,struktur kapal
• Hempasan akibat green water menyebabkan
kerusakan peralatan dan pengurangan liability
• Slamming :
• Pengurangan kecepatan dan kondisi
propeller dibawah saat akan start
• Ship handling quality
Untuk menginvestigasi permasalahan dari gerakan
kapal dapat di lakukan dengan empat cara diantaranya :
- Analitis(Analytically)
- Experiment (experimentally)
- Empiris(Empirically)
- Secara langsung(Directly)
Simple harmonic
motion
-
Gelombang lautan pada umunya adalah random(acak)
tetapi secara umum ada beberapa seri teori gelombang yang bisa didapatkan dari teori gelombang regular.
-
Walaupun gelombang di idealisasikan tetapi
sangat berpengaruh dalam desain bangunan laut maupun apung lainnya.
• Gelombang
regular adalah gelombang yang memiliki karakteristik periode waktu(T) yang mana
tiap satu siklus gelombang memiliki bentuk yang sama
• Gelombang
regular memiliki bentuk yang sama tiap 1 siklus tetapi memiliki properties yang
berbeda didalamnya
• Parameter
yang penting dalam teori gelombang adalah
Periode gelombang(T)
Tinggi gelombang(H)
Kedalaman air(d)
Selain itu hal yang
perlu diketahu adalah
- Panjang gelombang
- Kecepatan gelombang
- Frekuensi
- Elevasi gelombang
- Horizontal water particle velocity(u)
- Vertical water particle velocity(v)
- Horizontal water particle acceleration(ů)
- Vertical water particle velocity( )
• Berdasarkan gambar tersebut maka
Perpindahan(displacement)
Ø OP’
=> Z
=Za cosωt
Kecepatan(velocity)
Ø P’
= - Zaω sinωt
Percepatan(acceleration)
Ø P’’ = - Za w2
cosωt
Salah satu idealisasi bentuk gelombang air adalah sinusoidal curve,apakah itu kurva sinus
maupun kurva cosinus
Dimana kecepatan
gelombang c=w/k
Dan frekuensi dan
periode gelombang w=2phi.f / w=2phi/T
Konstanta gel.
K=2phi/L
Maka kecepatan
gelombang juga bisa didapatkan dengan cara c=L/T
Pada saat gelombang menabrak kapal terdapat
beberapa posisi diantaranya :
Ø Head Sea yaitu gelombang datang dari arah belakang
kapal(sudut antara gelombang dan kapal 180 derajat)
Ø Following Sea (sudut antara gelombang dan kapal 0 derajat)
Ø Beam Sea (sudut antara gelombang dan kapal 90 derajat)
Ø Quartering Seas (sudut antara gelombang dan kapal 45 derajat)
Dalam memperoleh perlakuan dari gelombang kapal mengalami 2 jenis gerakan yaitu:
1. Gerakan
rotasi, gerak ini merupakan gerak putaran meliputi:
–
rolling
–
pitching
–
yawing
2. Gerakan
translasi (linear), gerak ini merupakan gerak lurus beraturan sesuai
dengan sumbunya meliputi:
–
surging
–
swaying
–
heaving
Gerak osilasi yang dimaksud disini adalah gerakan
kapal akan kembali pada posisi semula bila mendapat gaya dari luar
Respon dari gerakan
kapal ini meliputi:
• Added
mass inertial force adalah pertambahan massa pada kapal untuk kembali pada
posisi semula.
• Damping
force adalah gaya peredam yang berlawanan arah dengan arah gerak kapal yang
menghasilkan pengurangan amplitude gerakan kapal secara berangsur-
angsur.
• Restoring
force adalah gaya untuk mengembalikan kapal ke posisi semula (equilibrium
position). Gaya ini merupakan gaya buoyancy tambahan.
• Exciting force adalah gaya eksternal yang bekerja pada kapal.
Exciting force berasal dari hasil integrasi gaya apung tambahan dan
gelombang sepanjang kapal.
Manuverability kapal:
Kemampuan kapal untuk mempertahankan
posisinya dibawah kendali operator kapal. Kemampuan ini tentu akan sangat menentukan
keselamatan dan efisiensi kapal dalam pelayarannya terutama pada daerah
pelayaran yang sempit seperti di sungai dan di daerah pelabuhan.
¨ Inherent
Dynamic Stability yang juga biasa disebut dengan straight line stability.
Yaitu perubahan arah gerakan kapal sebagai akibat pengaruh gaya-gaya luar namun
tanpa gaya dari daun kemudi . Penyimpangan arah gerakan kapal ini dari arah
gerakannya semula tergantung dari besar lamanya gaya yang terjadi.
¨ Course-Keeping
ability atau juga disebut dengan directional stability. Yaitu
kemampuan kapal untuk tetap mempertahankan arah gerakannya. Kapal dengan
stabilitas dinamis yang buruk (tidak stabil) akan mudah mengalami perubahan
arah gerakan kapal sehingga untuk mempertahankan arah gerakannya diperlukan
gaya-gaya dari daun kemudi.
¨ Initial
Turning / Course Changing ability Yaitu kemampuan kapal untuk
merubah arah gerakannya sebagai respon dari gaya yang dihasilkan oleh daun
kemudi. Kapal dikatakan memiliki Initial turning / Course Changing
ability yang baik bila arah gerakan kapal segera berubah setelah daun
kemudi dibelokkan.
¨ Yaw
checking ability Yaitu kemampuan kapal untuk merespon ke arah yang
berlawanan dengan arah gerakan daun kemudi.
¨ Turning
ability Yaitu kemampuan kapal untuk berputar karena adanya gaya dari daun
kemudi.
¨ Stopping
ability Yaitu kemampuan kapal untuk berhenti (motor penggeraknya dimatikan)
setelah melakukan gerakan steady turning pada kecepatan penuh
Maneuverability kapal
berhubungan langsung dengan keselamatan dan ekonomis dari suatu pelayaran.
Kapal akan mudah mengalami kecelakaan bila kapal tersebut memiliki
karakteristik maneuvering yang buruk terutama pada kondisi cuaca yang
buruk atau berlayar pada perairan yang terbatas. Sebagai contoh, kapal dengan
karakteristik yang buruk (kemampuan berputar yang rendah) akan mudah mengalami
tabrakan dengan benda-benda yang berada di depannya atau dengan tepi perairan
Ø
Kapal dengan maneuverability yang buruk
dapat menyebabkan terjadinya tabrakan kapal. Terutama kapal tanker hal ini juga
dapat mengakibatkan terjadinya tumpahan minyak sehingga akan menyebabkan
terjadinya pencemaran lingkungan. Untuk menghindari terjadinya hal-hal
tersebut, International Maritime Organization (IMO) telah membuat suatu aturan
mengenai maneuverability kapal. Desember 2002, melalui resolusi MSC 137
(76), IMO menetapkan suatu aturan tentang “Standar Maneuverability Kapal”.
Standar tersebut digunakan untuk mengevaluasi maneuverability kapal
serta sebagai acuan dalam proses perencanaan, pembangunan, dan reparasi kapal.
Berdasarkan standar tersebut kapal disebut memiliki maneuvering yang
baik bila memenuhi syarat sebagai berikut :
¨ Kemampuan
berputar
Panjang lintasan Advance
tidak lebih dari 4,5 kali panjang kapal dan diameter taktis tidak lebih
dari 5 kali panjang kapal.
¨ Kemampuan
berputar awal
Pada sudut 100 pada
sisi kiri / kanan kapal maka kapal tidak boleh bergerak dengan lintasan lebih
panjang daripada 2,5 panjang kapal
¨ Kemampuan
stopping
Panjang lintasan tes
stopping dengan kecepatan penuh tidak lebih dari 15 kali panjang kapal
aspek sea keeping:
added mass
damping force
restarting force
exciting force
initial force
aspek sea keeping:
added mass
damping force
restarting force
exciting force
initial force
sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak untuk semua info yang diberikan.
BalasHapustapi klo boleh saya bertanya, untuk mengetahui pendekatan maneuverability kemudi dengan cara anilisis dengan menggunakan software, kira-kira software apa saja yang dapat menunjang?
sekian pertanyaan dari saya, saya ucapkan terima kasih banyak.
dan mohon jika ada informasi mengenai pertanyaan saya tolong dapat disampaikan.